Objection!


That's how I deal with my work. 

Gentleman's everywhere.

Think  like a gentleman.  Act like a lady.

^_^


Labels: , 1 comments | edit post

Kuala Langsa.


Dan tiba-tiba saya ingin melihat pantai,laut,dan sejenisnya. Serta merta, ujug-ujug kalau kata bahasa ibu,saya pun memutuskan untuk merealisasikannya.As Soon As Possible. Untung di sini saya memiliki partner in crime spesialis jalan-jalan dan makan-makan, namanya Kak Nura. Maka pergilah kami naik Honda ke Kuala Langsa.

Kuala Langsa adalah pelabuhan kecil di pinggiran kota Langsa. Dari Rantau, perjalanan ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Pelabuhan ini setiap harinya menjadi tempat berlabuh dan permulaan berlayar kapal-kapal nelayan atau kapal penumpang yang akan pergi ke pulau seberang. Konon, di seberang sana, di balik pulau, kita sudah sampai ke negeri jiran.

tenang, laut sedang tenang
Di hari libur biasanya tempat ini ramai. Mungkin karena kami datang di hari Sabtu yang cerah, tempat ini sepi saja.

Pemandangan yang menyejukkan mata dan melunakkan hati. Hutan bakau berada di kiri kanan jalan menuju pelabuhan.  Lebat dan menjadi lahan bisnis bagi penjaja kuliner. Sensasi makan di warung alam pohon bakau ini luar biasa. Antara kedamaian karena ada di tengah-tengah alam dan gusar karena makan ditonton monyet liar si penghuni hutan yang apabila kita lengah sedikit saja, jajanan akan lepas dari  genggaman. Walhasil, kita harus makan bersenjatakan tongkat penghalau.

just like heavenly vacation


bakau
Makin lengkap, jalan-jalan kali ini ditutup dengan mencicipi mie aceh di warung pinggir sungai. Kata Kak Nura, warung ini recommended, tapi entah kenapa, saya sudah bosan dengan mie aceh dan kepitingnya. Mungkin karena terlalu sering.  Akhirnya saya hanya menjadi penonton setia, sambil menikmati pemandangan alam yang melena mata.

from warung mie aceh to the sea

perahu parkir

 Demikian cerita jalan-jalan saya ke Kuala Langsa. Have a nice day, everyone! =)


















 photo: punya sendiri




Bukan Begitu?


 ....

Karena aku tak menjanjikan apapun, bukan berarti tak berarti
Karena dia bagai tanaman yang sedang dipelihara.
Perlahan, dia bertumbuh dan kita sedang mengamati.

Dia akan mati, menjadi bonsai atau sebuah tanaman yang sehat dan cantik
semua tergantung bagaimana  kita merawat dan memperlakukannya.

Bukan begitu?























photo: google