Hey, I’m back.


Selamat tahun baru! Eh 2013 rupanya sudah setengah tahun berjalan. Banyak hal yang sudah terjadi. Tak selamanya menarik mungkin, tapi di sini tempat saya berbagi. Begini saja, saya akan bercerita secara random waktu saja, ya. =)


Jadi ceritanya, saya terinspirasi sebuah gagasan dalam sebuah drama korea berjudul Flower Boy Next Door. Diceritakan ada seorang gadis penulis yang dijuluki Ahjumma. Dia sangatlah pemalu. Selalu mengurung diri di dalam apartemennya yang dingin, terkurung di antara tumpukan naskah dan paling enggan bertemu orang.


Suatu ketika, dia berkata pada tetangganya bernama Enrique, “Aku suka di dalam ruangan karena aku tidak perlu menghadapi orang-orang. Apabila pintu diketuk..bel berbunyi atau namamu dipanggil, itu artinya ada yang harus kau hadapi. Harus berbicara, harus berdebat, harus mengkonfirmasi. Betapa melelahkannya…Kadang sendiri itu lebih baik. Hanya dirimu yang kau hadapi.

Haha. Lucu. Awalnya aku mempunyai pemikiran yang sama persis dengan gadis itu. 

Akan tetapi, realitanya, manusia itu makhluk yang lemah. Bagaikan tauge, yang terlalu lemah untuk tumbuh lebih tinggi. Harus ada yang mengamati. Harus ada yang menyangga. 

Picik sekali apabila aku harus menuruti gagasan kaum pecundang macam itu.

Sederhananya, mau tak mau manusia sudah sewajarnya  mengambil risiko kemungkinan akan terluka demi hidup yang lebih tegar.



Enrique, si flower boy next boy yang ceria akhirnya mampu membantu si Ahjumma untuk keluar menghadapi dunia. Menghadapi realita dan akhirnya mampu membuatnya menyelesaikan perang dingin dengan dunia. Kembali tertawa.
 



0 Responses

Posting Komentar