di Jogja,ada tempat makan bernama Lekker, ternyata di Medan juga ada. Tempat makan ini
recommended buat dicoba.
tahu guling
hot spicy pizza
Selain menyajikan makanan yang enak-enak dan bervariasi,mulai dari Indonesian food sampai makanan bule yang namanya belibet, tempatnya juga
cozy banget.Harga makanan dan minumannya relatif mahal buat kantong mental mahasiswa kayak saya, tetapi mungkin tempat ini memang di setting hanya untuk dikunjungi sebulan sekali,maksimal. Hehe.
vas buku
lampu alien
sebulan sekali cukup *fyuh2
pajangan dinding retro
Yang membuat cozy, restoran yang tak pernah sepi ini menawarkan sensasi artistik pada interior dan furniturnya. Sedikit retro, dan banyak barang-barang unik disini,sehingga membuat pengunjungnya betah berlama-lama. Termasuk saya dan teman saya si empunya Medan,Fitri.
Bu Fit and her beverages
this is it!
Dengan berbekal rasa penasaran dan kantong cekak, kami berdua menyambangi restoran di antah berantah ini. Kami pesan makanan khas Indonesia, tahu guling, dan makanan yang bisa dimakan secara berjamaah (baca: paket hemat), pizza hot spicy.
Yummy.
Enak. Perpaduan orang yang sudah kelaparan dan nggak mau rugi, hidangan tersebut tandas dalam waktu singkat.
Kapan-kapan mampir ke sini lagi ah… tapi nunggu sebulan dulu.hehe.
Jadi orang dewasa itu melelahkan ya. Segala sesuatunya terhitung dalam ukuran dan angka. Orang tidak akan menilai pencapaian kita dari usaha kita untuk menjadi orang baik dan menikmati sebuah proses, melainkan dari seberapa sukses kita secara materi,tingkatan sosial, pemahaman akan ilmu sains dan disiplin ilmu tertentu, apapun itu. Memuakkan.
Lelucon absurd tak lagi lucu. Tidak lagi bisa dipahami. Kadang yang dianggap lucu, begitu sensitifnya bagi orang dewasa. Atau sebaliknya. Lelucon mereka yang penuh kode,hingga kita hanya bisa tertawa garing untuk sekedar melegakan mereka.
Bahkan waktu untuk sekedar menikmati kesenangan pun terpasung oleh arti kesenangan yang definitif, khas orang dewasa. Aturan,tuntutan, dan sesuatu yang dianggap benar oleh orang lain itu menyebalkan. Inilah konsekuensi, jadi manusia yang hampir 24 tahun memijak bumi dan bernaung langit. Saya harus berdamai dengan keadaan.
Just enjoy my everyday life.
Untungnya, keberadaan memori dan para pelaku didalamnya membuatku tetap waras. Menelfon ibu di saat merasa kesepian, cukup membuatku serasa kembali menjadi anak perempuannya yang haus perhatian dan selalu ingat rumah. Belum lagi sahabat-sahabat yang masih setia untuk berbagi cerita dan kegilaannya yang khas walau jarak terbilang ribuan kilometer dan terhubung oleh laut dan pulau. Terimakasih pada kemajuan teknologi yang baik hati dan pengertian. =)
Akan lebih mudah apabila semua dilakukan dengan iklas dan antusias. Ini adalah pilihan,Day. Hiduplah dengan baik. Dan yang terpenting, saya cukup bertanggung jawab pada apa yang saya lakukan, bukan bertanggungjawab pada pemahaman orang lain.
Mungkin ini terkesan skeptis, tapi namanya juga
random thinking.
Photo:google
I guess,I'm fallin in love with my office,literally.Setiap hari bergegas menuju kantor ketika suling berbunyi tepat jam 7 pagi, iya jam 7 PAGI. *
no comment. Layaknya anak sekolahan, apalagi hari senin, dengan seragam putih biru,tak ubahnya anak smp yang sudah lewat masa pergaulan.
ok,let's go
disana,kantornya dibalik hijaunya taman
Udara bersih kuhirup dalam-dalam seiring dengan langkah yang kubawa ringan. Tak jarang apabila langit sedang tak mendung, bisa kulihat matahari pagi berdadah-dadah riang.
Yeay. That’s how I start my everyday life.....
Bisa dibilang, kantorku kini menjadi rumah keduaku. Menyenangkan berada disana. Dengan bentuk gedung menyerupai gedung jaman esde dulu, diselingi taman nan cantik, plus suasana ruang kantor yang sejuk dan tertata rapi, membuat tak sungkan senyum tersungging sepanjang hari.
Okey, let me show you my office. Let’s say, tour d’office. =D
kayak sekolahan
cubicle warna warni
compi favorit
dan ini alasan kenapa saya ke kantor tiap hari:
kontrak or die
Please.
photo:day,9gag