Tampilkan postingan dengan label life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label life. Tampilkan semua postingan

Objection!


That's how I deal with my work. 

Gentleman's everywhere.

Think  like a gentleman.  Act like a lady.

^_^


Labels: , 1 comments | edit post

pulang.percakapan.prioritas.



Sudah lama saya tidak pulang. Pulang di sini berarti tidak hanya kembali secara fisik, tapi juga secara hati dan jiwa. Yeah, akhirnya saya sempat juga pulang kembali ke kotamu, Jogja.

Selain mengobati rindu pada keluarga dan nuansa kota berhati nyaman itu, juga mengobati dahaga bertemu dan bercengkrama dengan para sahabat yang selama ini berkirim kabar hanya via perangkat teknologi. Seperti malam itu, saya menyempatkan diri berbincang-bincang dengan seorang sahabat saya,Noor.

Kami berteman sejak SMA. Rumahnya tidak jauh dari rumahku, rumah bercat merah jambu, di perempatan jalan, di dekat warung mie ayam patukan yang legendaris. Saya dan Noor sudah melalui masa muda bersama.  Dulu saya sering main ke rumahnya, bermain Mario Bros di komputer atau sekedar bergosip sambil ngemil keripik pisang hasil jajan di warung samping rumahnya.

Times fly, people change. Begitu juga kami. Kini dia sedang menyelesaikan pendidikan dokternya dan delapan bulan yang lalu dia sudah menikah. O ya, kini dia sudah punya 2 keponakan dan si Eki,adiknya, sudah kuliah. Tiba-tiba saya jadi ingat umur.

Malam itu, kami mengobrol santai di lincak depan rumah dengan pemandangan kendaraan sibuk berlalu lalang. Tapi kami hanya terdiam dan memutuskan memulai pembicaraan dengan hal basa basi. Yang sama dari dia adalah sifat hemat bicaranya, tetapi sekali terjebak perbincangan seru dengannya, tahu-tahu kami sudah  berbincang berjam-jam. Begitulah kami.

Bila dulu pembicaraan kami seputar sastra,romansa, dan kegelisahan khas anak SMA, kini pembicaraan kami lebih ke pilihan, prioritas hidup, mimpi-mimpi, dan nasehat bijak.  Karena dia sudah lebih dulu memasuki babak kehidupan dari manusia, yaitu menikah, maka saya bertanya bagaimana  bisa dia mengambil keputusan  besar tersebut.

Dengan santai dan tanpa beban dia mengatakan alasannya menikah karena dia memang tidak bisa sendirian. Ngok. Lalu saya ini apa?anti sosial?penganut paham soliter? Lalu dia melanjutkan,"Ini hanya tentang prioritas, Day".

Ibaratnya, saat ini saya memilih untuk santai  berlibur di sebuah pulau tropis sendirian, tapi tiba-tiba mendapatkan diri ditelfon  teman yang satu persatu mengucap janji setia dan meminta kita menyaksikannya. Dem. Am I that 24-years-old virgin? yang berpikir menikah adalah sebuah keputusan besar dan tidak semudah itu?

Yeah, it’s all about making priority in various choices. Pilihan dan prioritas lah yang membuat hidup kita unik dan berbeda.  And i guess,right  now, I prefer to live my life, chase my dreams, and still wait for Mr. Right. Cuz, I just won’t regret my life..


And the most important is that I’m not that old, My friends. Amin.










photo: google








Labels: , 1 comments | edit post

Random Thinking.


Jadi orang dewasa itu melelahkan ya.


Segala sesuatunya terhitung dalam ukuran dan angka. Orang tidak akan menilai pencapaian kita dari usaha kita untuk menjadi orang baik dan menikmati sebuah proses, melainkan dari seberapa sukses kita secara materi,tingkatan sosial, pemahaman akan ilmu sains dan disiplin ilmu tertentu, apapun itu. Memuakkan.

Lelucon absurd tak lagi lucu. Tidak lagi bisa dipahami. Kadang yang dianggap lucu, begitu sensitifnya bagi orang dewasa. Atau sebaliknya. Lelucon mereka yang penuh kode,hingga kita hanya bisa tertawa garing untuk sekedar melegakan mereka.

Bahkan waktu untuk sekedar menikmati kesenangan pun terpasung oleh arti kesenangan yang definitif, khas orang dewasa. Aturan,tuntutan, dan sesuatu yang dianggap benar oleh orang lain itu menyebalkan. Inilah konsekuensi, jadi manusia yang hampir 24 tahun memijak bumi dan bernaung langit. Saya harus berdamai dengan keadaan. Just enjoy my everyday life.

Untungnya, keberadaan memori dan para pelaku didalamnya membuatku tetap waras. Menelfon ibu di saat merasa kesepian, cukup membuatku serasa kembali menjadi anak perempuannya yang haus perhatian dan selalu ingat rumah. Belum lagi sahabat-sahabat yang masih setia untuk berbagi cerita dan kegilaannya yang khas walau jarak terbilang ribuan kilometer dan terhubung oleh laut dan pulau. Terimakasih pada kemajuan teknologi yang baik hati dan pengertian. =)

Akan lebih mudah apabila semua dilakukan dengan iklas dan antusias. Ini adalah pilihan,Day. Hiduplah dengan baik. Dan yang terpenting, saya cukup bertanggung jawab pada apa yang saya lakukan, bukan bertanggungjawab pada pemahaman orang lain.

Mungkin ini terkesan skeptis, tapi namanya juga random thinking.












Photo:google

Tour d’office

I guess,I'm fallin in love with my office,literally.

Setiap hari bergegas menuju kantor ketika suling berbunyi tepat jam 7 pagi, iya jam 7 PAGI. *no comment. Layaknya anak sekolahan, apalagi hari senin, dengan seragam putih biru,tak ubahnya anak smp yang sudah lewat masa pergaulan.

ok,let's go
disana,kantornya dibalik hijaunya taman

Udara bersih kuhirup dalam-dalam seiring dengan langkah yang kubawa ringan. Tak jarang apabila langit sedang tak mendung, bisa kulihat matahari pagi berdadah-dadah riang. Yeay. That’s how I start my everyday life.

....

Bisa dibilang, kantorku kini menjadi rumah keduaku. Menyenangkan berada disana. Dengan bentuk gedung menyerupai gedung jaman esde dulu, diselingi taman nan cantik, plus suasana ruang kantor yang sejuk dan tertata rapi, membuat tak sungkan senyum tersungging sepanjang hari.

Okey, let me show you my office. Let’s say, tour d’office. =D

kayak sekolahan

cubicle warna warni

compi favorit

dan ini alasan kenapa saya ke kantor tiap hari:

kontrak or die


Please.






photo:day,9gag

Tante pada Ponakan.


Hey Aruna, kau sudah dua tahun satu bulan sekarang..
Seiring dengan bertambah besarnya badanmu, tak terasa telah banyak waktu yang sudah terbang..


Masih terasa bagaimana pertama kali Aunty menggendong tubuhmu ketika bayi,
begitu kecil dan rapuh..
Betapa innocentnya sehingga membuat setiap hati ingin melindungimu,
dan melihatmu beranjak dewasa.

..

Hey Arun,kemarilah,
Aunty ingin menggandengmu berjalan, seperti sore-sore tempo hari..
Saat Nenek dan Aunty mengajakmu melihat kereta di stasiun dekat rumah
Kaki kaki kecilmu berlari, lalu merentangkan tangan ke arah nenek ketika lelah
...minta digendong



Wajahmu yang berbinar ketika bermain air, bahkan tangismu yang membuat berair hati siapapun yang melihat.
Kau terlahir untuk menjadi biang kebahagiaan.

..

Pasti, ketika Aunty pulang nanti, kau sudah tumbuh lebih besar
Hingga tak sanggup lagi kiranya Aunty untuk menggendongmu
ya, pasti kau juga sudah pandai mengaji dan bernyanyi lucu



Hiduplah dengan baik ya, Keponakanku sayang.
Banyaklah belajar ..
Hadapi dunia ini dengan berani.

Ketika Aunty pulang nanti, nyanyikan lagu-lagu yang biasa Aunty nyanyikan untukmu ya.. =)

Move My Life On

welcome back, Sumatera

Sebentar lagi, tahun akan segera berganti bilangan. Bumi semakin tua, Kawan. Manusia, dia juga harus ikut dalam arus kata :
move on, untuk mengimbangi waktu yang ibarat jogging abadi. Begitu pula dengan saya. Ketika orang- orang pada umumnya sedang mempersiapkan acara liburan tahun baru mereka, maka saya,dengan bangga, move my life on dengan terdampar di daerah bernama Rantau. Ya, merantau di Rantau.

Rantau adalah lapangan minyak Pertamina di daerah Aceh, tepatnya masuk ke dalam wilayah kabupaten Aceh Tamiang. Apabila mencoba melihat di atlas, kemudian fokus ke daerah Aceh, maka daerah tersebut seharusnya berada di perbatasan NAD dan Medan. Tapi yang membuat bingung, pada kenyataannya, SAYA TIDAK MENEMUKAN LOKASI TERSEBUT. Ya sudahlah, anggap saja si pembuat peta sedang siwer. *optimis

Meskipun masuk wilayah Aceh, tapi Rantau lebih dekat ke Bandara Polonia Medan. Dekat dalam hal ini relatif, karena waktu tempuhnya pun sekitar 4 jam-an. Itupun dengan asumsi kondisi lalu lintas dan cuaca dalam keadaan baik.

Rantau!

Ini adalah destinasi penempatan saya yang pertama, tapi sumatera yang kedua bagi saya, setelah sebelumnya sempat mencicipi tanah sumatera saat OJT di Prabumulih. Jadi, saya tidak begitu kaget dengan jalanannya maupun situasinya. Akan tetapi,tidak begitu bukan berarti tidak sama sekali. Karena cukup membikin traumatik ketika harus melalui perjalanan panjang plus hujan deras dan baru sampai lokasi di tengah malam.

jalanan komplek

segede gaban

Well, sampai hari keempat di sini, belum banyak yang saya eksplor. Masih banyak waktu,kan?

Seperti komplek Pertamina di tempat lain, lingkungannya sangat tipikal. Jalanan lebar, komplek perumahan berhalaman luas, berbagai fasilitas olahraga, dan kantor besar. Oh ya, saat ini saya dan teman saya sepenempatan, Zaeny, masih tinggal di mess.

taman depan mess

Rantau ini bisa dibilang daerah miskin pekerja wanita. Bila dihitung maka total pekerja wanitanya cukup 3 orang saja, termasuk saya. Maka mau tidak mau, saya harus menjadi cowok. Haha, bukan, maksudnya saya harus lebih tangguh dan survive di sini. Imbas dari kemiskinan tersebut, selepas dari asuhan mess,saya kudu tinggal sendirian di rumah pekerja yang notabene berkamar 3. SENDIRIAN, karena kedua pekerja wanita yang lain sudah berkeluarga. Fear factor.X factor.Extreme Challenge.Armageddon. =,=”

Di luar itu semua, saya sangat antusias! Petualangan seru mengunggu di depan mata. Banyak hal baru yang akan saya hadapi. Banyak tempat yang ingin saya sambangi; Medan, Sabang, Banda Aceh. Banyak wisata kuliner seru yang bisa dicoba.

Di mana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung, kata orang. Begitu pula di sini, di Aceh. Yang membuat saya makin menyadari, ternyata Indonesia bukan cuma Jawa. …and life is all about moving.

Sekian laporan saya dari Rantau, Aceh, wilayah paling barat Indonesia. Wait for another tales ya, Kawaan..

Labels: 0 comments | edit post

Niat.


Kata Gie, orang yang beruntung adalah orang yang mati muda, dan yang lebih beruntung lagi adalah spirit yang tak pernah terlahirkan. Mungkin dia berpikir begitu karena banyak ketidakadilan yang ia lihat. Semacam keputusasaannya dalam memandang dunia ini. Akan tetapi, tak begitu bagiku. Hey Kawan, hidup ini sungguh luar biasa.

Pernahkah berpikir,betapa kita butuh banyak bersyukur. Bersyukur karena bisa melewati hari-hari yang tidak selalu sama. Ibarat langit, awan yang bernaung di bawahnya tak pernah sama. Kadang tebal kadang tipis saja. Kadang dengan hal kecil sederhana, seperti melihat orang berbincang ringan atau mengamati teduhnya bumi setelah turun hujan. Ya,kebahagian kecil saja sudah membuatku bersyukur. Tersenyum, dan percaya there's no perfect life.

"Ketidaksempurnaanlah yang membuat kita menjadi manusia", kata orang.

Hal ini yang menjadi renunganku beberapa hari belakangan.

Hey, Tuhan itu adil. Dia menguji hambanya, menempanya dengan cobaan agar hambanya meraih sesuatu yang indah pada akhirnya. Itulah mengapa, saya selalu penasaran dengan hari esok. Dengan segala yang Dia rencanakan untukku.

Yang perlu dilakukan adalah rasakan keberadaan-Nya.

Jadi, bersemangatlah!Karena itulah cara menguatkan dirimu sendiri. Mengingatkanmu untuk berdiri, membereskan pikiran-pikiran yang mulai berantakan dan bergegas. Berlari. =)




photo:google