Tampilkan postingan dengan label event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label event. Tampilkan semua postingan

Sejenak Saja

ngojek dulu ah...
(illustrasi:google)

Ngojek di Prabumulih itu sangat menyenangkan. Selain murah,kadang rute yang diambil si bapak tukang ojek juga sangat unpredictable. Kayak pengalamanku pas jalan2 ke kota Prabumulih hari Sabtu kemaren.


Jadi, ceritanya kemaren kan HUT kota Prabumulih. Untuk memeriahkannya, kayaknya seluruh warga kota kompak ngadain karnaval. Mulai dari anak esde sampe instansi pemerintah tumpah ruah eksis di jalanan utama Prabumulih. Meriah. Ada mobil dihias-hias,drumband,dan orang-orang jalan baris pake kostum bling-bling norak. Macet dimana-mana. Pokoknya hidup eksistensi! *apadeh

Apesnya, rute dimulai dari lapangan bola kompleks pertamina dan berakhir di Prabujaya (entah dimana itu) padahal hari itu,saya berencana mencicipi menu yang agak beda dari hari-hari biasa yang notabene hanya seputaran nasi bungkus dalam kotak (nah lo bingung nggak tuh). Taraaa…ialah es teller 77 yang akhirnya jadi idaman.

Akhirnya setelah berembug sama anak-anak rumah 41,di siang hari yang ngentang-ngentang sekitar jam 1-an, kejadian juga pergi memenuhi hasrat yang membuncah. FYI,untuk urusan transport, di sini emang jarang. Apalagi di dalam kompleks. Satu-satunya transport andalan ya naik ojek. Murah. Dari komples ke pasar kota Prabumulih yang jaraknya sekitar 4 kilo Cuma 5rb perak. Gak pake macet. Sebenarnya bisa dapet 4rb juga sih, tapi nggak tega.

jadikan tukang ojek sebagai kawan. LOL

(illustrasi: google)


Well,entah gimana ceritanya,mungkin ojek di sini belom ada standardisasi kali ya. I mean,dari segi jenis motornya. Bayangin aja, ada motor bebek yang baru kinyis-kinyis sampe yang bobrok tinggal nunggu ajal aja ada. Tentu saja itu berpengaruh pada pilihan konsumen dong ya (gaya bahasa lo day!)

Singkat cerita, pulang dari es teller 77,mungkin lagi nasib kurang beruntung, saya kedapetan jenis ojek yang terakhir kesebut. Demm.. mana muka tukang ojeknya mendukung banget. Item,lusuh dan memelas. *glek


Long and winding road

Sepanjang perjalanan,kepalaku isis, tak terlindung helm, secara pas minta helm ke bapaknya, dia dengan nyantenya nyodorin helm ciduk putih yang well,u know..berapa kepala berketombe pernah ditangkringin olehnya.

Nah seperti yang kuceritain di awal tulisan ini, hari ini Prabumulih punya gawe. MACET sama dengan gak bisa lewat. Tukang ojeknya denga heroik nawarin lewat jalan alternatif. Ya udah, karena belom paham jalanan sini,maka saya pasrah aja. “Oke deh,Pak!”

..i’ll go wherever you will go

Ternyata oh ternyata jalan yang dimaksud bapaknya beneran alternative.Gak mainstream banget. Lewat jalanan perumahan..blusukan. Tembusnya tau-tau di bawah jembatan, trus mlipir lewat sawah..amboi sungguh aduhai pula jalannya. Banyak banget jeglongan.

Saat itu, entah kenapa, alih-alih bĂȘte ato takut, tiba2 saja hati ini ngerasa free..seneng. Berasa the great escape! Merasakan dalam-dalam angin yang melambai-lambaikan jilbab ijoku..membiarkan wajah terpapar sinar matahri yang gak permisi..dan motor tua si bapak tukang ojek yang sewaktu-waktu bisa saja onderdilnya jatoh di tengah-tangah perjalanan sama sekali tak kupedulikan.

Mungkin kalo di suruh mengulangi rute yang barusan terlewat,saya bakalan amnesia..tapi rekaman2 apa yang barusan kulihat benar-benar luar biasa dan tidak akan terlupakan. Untuk sejenak, aku merasa relaks, tertawa, dan berimanjinasi tentang soundtrack yang pas untuk moment tersebut: sugartown-zooey deschannel. =)

I got some troubles but they won't last
I'm gonna lay right down here in the grass
And pretty soon all my troubles will pass
'cause I'm in shoo-shoo-shoo, shoo-shoo-shoo
Shoo-shoo, shoo-shoo, shoo-shoo Sugar Town


Mogok!

Tapi acara tur murah ini sempet berakhir mimpi buruk pas tiba-tiba motor mogok di tengah jalan!can u imagine? Di middle of nowhere, just me and bapak tukang ojek -Mending juga sama Yong Hwa *ngarep. Pikiranku saat itu udah mulai liar, tentang this and that, pokoknya lagi berpikir keras tentang ending yang enak. Gak seru dong masak ya kudu ndorong sampe kompleks. Hoho..bisa-bisa masuk koran lokal Prabumulih Post ntar *kalem Well,anyway, Thanks God ternyata bayangan itu gak jadi kenyataan. *fiuh ternyata bensin cumin kering aja alias abis. Untungnya lagi, gak jauh dari tenpat mogok itu ada depot bensin literan. Alhamdulillah..

Sepanjang perjalanan si Pak Ojek cerita ini itu..sepertinya saya butuh subtitle untuk memahami bahasa Palembang-nya yang kental. Puyeng bener,sumpah. Seselingan yang bisa saya pahami, dia kayaknya cerita tentang jalanan yang rusak,tentang karnaval..emm..yang lain kurang paham.

Tak lama kemudian, tur singkat ini berakhir, sampai juga akhirnya di mess. Yang bikin trenyuh adalah,meski jalan muter-muter, tarifnya tetap sama! Sebagai ungkapan terimaksih karena udah ngasi perjalanan yang menyenangkan, kuberi tips buat si bapak. Wajahnya yang legam karna matahari itu tersenyum. Entah kenapa, perasaan ini jadi biru. Jadi membayangkan, pasti hidupnya berat..untuk menghidupi anak istrinya.

“terimakasih, Pak!” seruku sambil berjalan menuju teras rumah.

..terimaksih atas pengalaman yang seru dan berharga ini. =)

Labels: 2 comments | edit post

Jadi Tentara Seminggu!




“say horas bah!sineger sineger..

ale ale si bual buali..”

Tak terasa hampir seminggu berlalu semenjak menjalani “wajib militer” di Cipatat. Pelatihan militer seminggu itu terasa baru kemarin. Sebuah pengalaman yang sangat luar biasa. Selain latihan kedisplinan dan fisik, hal yang tak akan terlupa adalah kebersamaan dan kegiatan survivalnya. Baru kali itu saya merasakan apa yang namanya menembak dengan senapan berpeluru (berhasil pas di V dua kali!) Trus ber-solo camp ria di tengah hutan dan yang pasti, dibuat diam oleh granat dan bunyi tembakan di tengah malem buta. Bener2 wowing!

nunggu giliran nembak

Pelajaran yang bisa dipetik dari seminggu jadi tentara ini adalah betapa kerennya seorang tentara..betapa mereka dengan tulus menjadi garda terdepan dalam mengamankan tanah air Indonesia ini..padahal secara penghasilan mungkin tak seberapa, tapi atas nama cinta tanah air mereka ikhlas. Ini terlihat dari kesederhanaan para pelatih kami dari infanteri, baik dalam berucap maupun dalam tingkah laku mereka. Mereka berhasil mengubah pandanganku tentang seorang tentara, yang awalnya kukira arogan.Wajah-wajah itu..wajah-wajah para pelatih yang tulus.. hmm..saya selalu berdoa semoga mereka selalu sehat dan dilancarkan rejekinya. Amin.

sama para pelatih

O iya, dari sini, saya merasa makin akrab dengan teman-teman seperjuangan EP. Kita adalah warna-warna pelangi yang unik dan indah bila bersama. No one left behind. Pokoknya jiwa korsa!=)

eksis walau dalam derita

Thanks Cipatat..thanks para pelatih, love you all my friends more and more..

Semoga kami, para elemen cadangan ini, bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa negara Indonesia.Amin.

I love Indonesia!


Jangan tanyakan apa yang telah diberikan negara padamu

Tapi tanyakan apa yang telah kamu lakukan untuk bangsamu!



Labels: 0 comments | edit post

to be a loner for a week

Sudah dari hari selasa saya di ibukota. Dengan berbekal niat untuk tes kerja,saya bela-belain meninggalkan kota saya tercinta,yogyakarta. Berat memang,apalagi ini minggu-minggu terakhir bulan ramadhan yang seharusnya saya bisa lebih khusyuk beribadah dan berkumpul bersama keluarga.Tapi bagaimana lagi,segala kesempatan baik harus diambil.

Kalau tidak ada panggilan tes di as*ra di hari senin,mungkin selama2nya aku di sini,mungkin hanya dari tanggal 2. Tapi ya itu tadi, segala kesempatan yang terbuka harus dicoba. Agak menyesal di akhir siy tentang yang ini..karena lolos seleksi tahap awal pun tidak.Begonya saya,saya merasa tidak bisa berpikir jernih saat itu.mungkin karena baru saya baru sampai pagi itu juga dari jogja,dan otak saya belum dipanasin.huh dongkol..tes kerja saya yang pertama gagal. Tapi ya sudahlah..anggap ini pemanasan dan pembelajaran untuk menghadapi tes-tes yang selanjutnya.

Kini,saya sedang menunggu tes de*lu.Tes diselenggarakan hari sabtu.ingin rasanya segera hari itu.intinya,saya sudah tidak betah berlama-lama di jakarta.Bukan karena tempat nebeng saya-kos temen- tidak nyaman,tapi beneran deh tingkat stress saya di sini seperti meningkat beberapa strip,meskipun saya tidak bepergian kemana-mana.Entahlah,mungkin lingkungannya yang tidak nyaman.

Di sini udara yang dihirup bikin sesak,orang-orang yang terburu-buru,dan rasa aman untuk bepergian yang tipis. Dan yang paling pahit adalah harga-harga yang mencekik kantong..tapi bila ada yang dijual murah,maka itu justru akan menimbulkan kecurigaan. Seperti pengalaman saya membeli bakso tadi malam. Bayangkan saja,dengan uang 5ribu perak,saya sudah bisa mendapatkan bakso semangkok penuh. Yang mengherankan adalah, dengan uang segitu,saya bisa mendapat 6-8 butir bakso..dengan 2 butirnya berisi telur. Tidakkah itu menimbulkan kecurigaan?Mengingat harga daging sapi yan tidak bisa dikatakan murah untuk saat ini. Tapi bagaimana lagi, karena sudah terlanjur beli dan tidak ada makanan lain untuk dimakan,akhirnya bakso itu tandas juga.hehe.

Anyway,untuk persiapan tes hari sabtu besok,kini saya sedang berusaha mempelajari dan mengingat kembali sejarah indonesia,topik seputar asean,G20,Dekalarasi djuanda,MDG's,dsb. Beruntung temen saya ini bermurah hati mengijinkan saya make laptop berwi-fi-nya. Sedikit banyak sangat membantu saya.Thank's sist.=)

Harus optimis.Semoga mendapatkan hasil yang terbaik.Insyaallah.

That's all folks for today, pals. Hope u enjoy your day.
Labels: 0 comments | edit post

Secuil Cerita dari Massive Oddsville 2010


Minggu,20 maret 2010 ada perhelatan musik yang langka terjadi di kota Jogjakarta bertajuk Massive Oddsville 2010. Dikatakakan langka karena menampilkan band luar negeri yang cukup tenar di kalangan anak muda and di UK sana, yaitu Camera Obscura. Sebenarnya saya sendiri kurang ngeh sama lagu-lagunya Camera Obscura, mungkin yang lumayan tau yang judulnya French Navy, itupun karena tu lagu kayaknya diputer maraton di radio-radio beberapa minggu sebelum kedatangan band dengan aliran yang kataku jadul ini(ups!)


Well, pertamanya, saya antara ingin dan emoh nonton band2an bertiket seharga 50ribu itu, secara saya tidak begitu suka aliran musik Camera Obscura juga.Tapi eh tapi pas tahu THE S.I.G.I.T bakal main,serta merta saya langsung mupeng setengah mati. Dan saat itu juga saya meratapi ke-bokek-an saya. Harap maklum,hari gini ngeluarin duit 50ribu buat kesenangan kayaknya mubadzir dan jauh dari prioritas.

Tapi jalan cerita berubah ketika tanpa disangka-sangka, saya kejatuhan rejeki nomplok . Malem2, hari senen( lupa tanggal berapa), pas saya lagi ndengerin GERONIMO FM eh ada kuis buat ngedapetin tiket Massive Oddsville gratis. Langsung saja saya ikut, dan dapet!What a lucky me.Singkat cerita, setelah negosiasi sama partner crime saya, si Rie, akhirnya kita sepakat nonton.

Bertempat di JEC,acara yang di tiketnya siy tertulis bakal dimulai jam7, ternyata molor sejam dan baru mulai jam8. Saking nggak mau ruginya lantaran tiket yang mahal, Rie dan saya langsung cari tempat persis di depan panggung. Yang menghalangi kita cuma pager and jarak ke panggung sekitar semeteran. Imajinasi saya sudah macam2 dengan tempat yang strategis tersebut: dapet foto personil dari jarak deket, bisa liat THE S.I.G.I.T so close, pas banget di depan mic Rekti, sang vokalis..dan syukur2 bisa salaman gitu kalau dia turun dari panggung..hihi..

rekti the sigit keren

farri and rekti the sigit in action

Sebagai band pembuka adalah Shaggy Dog. Mereka nyanyi sejam-an dan gebleknya yang aku tau cuma lagu berjudul Sayidan doank, yang lain lewat. Sound-nya ancur banget pas Shaggy Dog. Intinya gak bisa didengerin dan menggema gitu. Kayaknya itu faktor gedung and setter-nya.

Abis Shaggy Dog main, di luar dugaan semula, ternyata susunan acaranya gak sesuai bayangan: Shaggy Dog->THE S.I.G.I.T->Camera Obscura, tapi jadi Shaggy Dog->Camera Obscura->THE S.I.G.I.T. It means, THE S.I.G.I.T jadi band pamungkas malam itu. It means juga, ini konsernya THE S.I.G.I.T..wakakak..Camera Obcura cuma opening bandnya doank..hahaha..hmm sebel juga siy sebenernya dikasih di akhir, soalnya pasti THE S.I.G.I.T bakal keluarnya lebih malem. Ternyata bener, mereka baru keluar jam10!Gilee…harus cari alasan yang tepat buat emak di rumah.

Soal pemilihan band,beneran deh, kayaknya penyelenggaranya gak bener banget nyari band pendamping Camera Obscura. As u know, band ini kan alirannya british yang cenderung retro (baik lagu2nya maupun personilnya =p) lha masak ya disandingin ama music reggae dansanya Shaggy Dog and rock n rollnya THE S.I.G.I.T. Gak ada hubungannya. Harusnya kan ya pendampingnya sebangsa Whiteshoes and The Couples Company, The Banery, Efek Rumah Kaca, atau Mocca gitu yang masih se-frekuensi. Lha kalau gado-gado gini kan kasian juga penontonnya. Bagai air dan minyak, susah menyatu. Contohnya saja saya, saya sampe ketiduran pas liat Camera Obscura.haha. Secara jiwa rock n roll cuma buat THE S.I.G.I.T.

Menurut saya penampilan Camera Obscura biasa saja, padahal penonton di sebelah kanan dan kiri saya udah pada heboh gitu nyanyinya, pada triak-triak histeris.Sebaliknya, saya dan Rie malah heboh ngomentari hal-hal di luar lagu, seperti gitar si vokalis yang kayak biola dan nampak mahal, trus para personil yang taat peraturan dengan memakai co-card berjuntai di pinggang, fenomena sempet-sempetnya para personilnya minum bir di atas panggung (ngajarin yang nggak bener banget sih!),fashion jadul para personilnya, dan si keyboardis yang heboh sendiri. Glodak! Well, over all, not bad lah ya penampilan mereka, soundnya lebih bagus dari Shaggy Dog. But,I think it was sooo…boring.

camera obscura

si keyboardis yang modis dan heboh sendiri


personel camera obscura pada pake co-card! (berasa panitia)


Abis Camera Obscura turun panggung, saatnya THE S.I.G.I.T –si empunya konser- naik panggung. Satu kata yang menggambarkan perasaan saya saat itu: antusias!

THE S.I.G.I.T dateng dengan personel lengkap, setelah pas terakhir kali dateng ke Jogja cuma pake additional drummer. Saya ter-wow wow dengan aura rocker mereka. Apalagi si Rekti sama Fari..ckckck..oke bgt!Mereka naik ke panggung dari depan!It means…lewat di depan saya. Tapi sayang lambaian tangan saya gak kena salamanannya si Rekti.Huft.Loh?

THE S.I.G.I.T membawakan lagu-lagu andalannya, baik dari album yang Visible Idea Of Perfection maupun dari album terbaru mereka Hertz Dyslexia; Alright,Horse,New Generation,All The Time,Midnight Mosque Song, bahkan Did I Ask Your Opinion. Keren banget deh atraksi panggung mereka. Dan yang bikin saya merinding, pas lagu Only Love Can Break Your Heart penontonnya pada koor nyanyi bareng. Awesome.

rekti the sigit pake topi lebarnya

farri the sigit paling megang deh!

under the light

Well,review secara keseluruhan: tata lampunya mantab, tapi sound-nya rada mbleber. Dan satu hal yang nggak saya suka: di depan pager (penonton kan di belakang pager) banyak banget fotografer lalu lalang ngganggu pandangan. Mana pada lebay lagi. Huh! Tapi saya puas kok liat Massive Oddsville, khususnya THE S.I.G.I.T malem itu. Kapan mereka dateng lagi ke Jogja ya?

There.Itu tadi sedikit laporan saya tentang Massive Oddsville 2010. Harapan saya siy moga ajang ini jadi pembuka akses dan inspirasi band-band luar manca biar mau main di Jogja. Nggak adil aja, konser-konser band luar pasti di Jakarta melulu.Emangnya yang berhak liat band internasional cuma anak gaol Jakarta doank?!Huh!*Semoga ada promotor musik yang baca. Lagian, JEC kayaknya muat-muat aja buat konser kelas dunia. Moga tahun-tahun berikutnya Jogja berkesempatan didatengin Paramore, Muse, Owl City atau band-band manca keren lainnya.Amin.

Ok, people,I’m off for now.Have a nice a day everyone!

Labels: , 1 comments | edit post

Minimum

Apa yang menarik dari sekaten? Jajanan khas? Atau…kerajinan dan pameran kerajinan tradisional?i don’t think so.

Dari awal januari kemarin, alun alun utara yang biasanya sepi senyap di malam hari, seketika ramai karena kehadiran pasar malam atau yang lebih dikenal dengan nama sekaten. Acara rutin tahunan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad Saw. Sejujurnya, saya tak begitu mengetahui secara pasti, kapan acara ini mulai diadakan,tapi yang pasti, dari saya kecil, saya sudah rutin mengunjunginya tiap tahun.

dremolem
poto: rie


Kata orang-orang tua, jaman dulu, sekaten punya romansa tersendiri. Nuansa tradisional dan makna filosofisnya sangat kental terasa, seperti kehadiran penjual jajanan tradisonal yang khas: telur abang atau telur yang diberi pewarna merah dan mainan tradisonal. Akan tetapi sekarang semua telah berubah. Sekaten sekarang tak ubahnya sekedar pasar malam biasa. Sekaten yang dulu telah berubah wajah menjadi penjabaran kepentingan ekonomi dan bisnis sepenuhnya.

Sekarang sekaten hanya menjadi sebuah” pasar” baju dan wahana permainan. Betapa tidak, sepanjang kaki melangkah yang terlihat hanya stand dagangan pakaian dan wahana permainan modern nan canggih yang menurut hemat penulis dipatok dengan tiket yang terlalu mahal. Ambil contoh, wahana nonton lumba-lumba atau perahu karet yang harga tiketnya lebih dari 10rb rupiah. Sebuah paradoks, mengingat tujuan awal sekaten adalah hiburan rakyat yang merakyat dan sarat makna, bukan sekedar ajang penghalalan hedonisme.

Akan tetapi, saya tidak munafik, karena saya juga suka mencoba wahana permainan di sana. Itulah satu-satunya alasan saya pergi ke sekaten. Maklum, di Jogja tidak ada dufan. Saya terobsesi dengan permainan yang bernama dremolem dan ombak banyu. Permainan yang sangat eksotis menurut saya. Dremolem itu seperti London Eye (lebay!). Dari atas, dengan kecepatan perputaran yang memusingkan, kita terpuaskan dengan pemandangan sekaten yang gemerlap dari ketinggian.

bikin mabok?
poto: day

Lain lagi dengan ombak banyu. Permainan ini berputar horizontal dengan “pemutar” manual, yaitu cowok2 yang memutar wahana ini dengan gaya atraktif dan nampak membahayakan. Dikatakan membahayakan karena saat beraksi, tak jarang mereka loncat layaknya orang bermain park cour (bener gag niy nulisnya?) Tapi ini dalam posisi menggerakkan si ombak banyu. Sensasi bermain ini luar biasa. Berputar seperti gasing, dengan satu-satunya pengaman adalah tangan kita sndiri yang berpegangan pada sisi-sisi tempat seharusnya kita bersandar. Dan saat permainan selesai pun, tantangan belum berakhir, karena kita seperti main fear factor, saat menuruni ombak banyu yang jarangnya sekitar 1 meter dengan melompat.wth, but it was fun =)

Dengan standar keamanan yang masih dipertanyakan, dengan rela hati saya mengeluarkan ongkos 5rb rupiah untuk satu jenis permainan. Semua itu atas nama obsesi dan memicu adrenalin. O ya, ada satu lagi wahana permainan yang menjadi bakal calon objek keobsesifan saya: kora-kora ala sekaten. Jangan berpikir kora-kora ini seperti mbahnya kora-kora di dufan sana, karena ukurannya lebih kecil. Selain itu, sensasinya lebih dahsyat karena standar keamanannya yang sangat minimum. Coba saja duduk di deret paling belakang, maka dengan pengaman hanya berupa besi melintang (yang bila diangkat tangan saja sudah bergerak), kita bisa terangkat di udara sampai 45 derajat!bisa dibayangkan kan? Fear factor. Hahaha..

Seperti tahun yang sudah-sudah, sekaten diadakan satu bulan penuh. Itu berarti perhelatan ini akan berakhir di pertengahan bulan februari. Menurutku, sekaten tahun ini sangat ramai dan happening, mungkin bertepatan dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Jogja. Biasa..setiap musim liburan, Jogja tak ubahnya objek wisata besar, karena kota ini adalah kota bernilai seni tinggi dan punya tempat-tempat wisata yang keren-keren. Narsis.

Okay..that’s all folks for today. Have a great day everyone..
Labels: 0 comments | edit post