Move My Life On

welcome back, Sumatera

Sebentar lagi, tahun akan segera berganti bilangan. Bumi semakin tua, Kawan. Manusia, dia juga harus ikut dalam arus kata :
move on, untuk mengimbangi waktu yang ibarat jogging abadi. Begitu pula dengan saya. Ketika orang- orang pada umumnya sedang mempersiapkan acara liburan tahun baru mereka, maka saya,dengan bangga, move my life on dengan terdampar di daerah bernama Rantau. Ya, merantau di Rantau.

Rantau adalah lapangan minyak Pertamina di daerah Aceh, tepatnya masuk ke dalam wilayah kabupaten Aceh Tamiang. Apabila mencoba melihat di atlas, kemudian fokus ke daerah Aceh, maka daerah tersebut seharusnya berada di perbatasan NAD dan Medan. Tapi yang membuat bingung, pada kenyataannya, SAYA TIDAK MENEMUKAN LOKASI TERSEBUT. Ya sudahlah, anggap saja si pembuat peta sedang siwer. *optimis

Meskipun masuk wilayah Aceh, tapi Rantau lebih dekat ke Bandara Polonia Medan. Dekat dalam hal ini relatif, karena waktu tempuhnya pun sekitar 4 jam-an. Itupun dengan asumsi kondisi lalu lintas dan cuaca dalam keadaan baik.

Rantau!

Ini adalah destinasi penempatan saya yang pertama, tapi sumatera yang kedua bagi saya, setelah sebelumnya sempat mencicipi tanah sumatera saat OJT di Prabumulih. Jadi, saya tidak begitu kaget dengan jalanannya maupun situasinya. Akan tetapi,tidak begitu bukan berarti tidak sama sekali. Karena cukup membikin traumatik ketika harus melalui perjalanan panjang plus hujan deras dan baru sampai lokasi di tengah malam.

jalanan komplek

segede gaban

Well, sampai hari keempat di sini, belum banyak yang saya eksplor. Masih banyak waktu,kan?

Seperti komplek Pertamina di tempat lain, lingkungannya sangat tipikal. Jalanan lebar, komplek perumahan berhalaman luas, berbagai fasilitas olahraga, dan kantor besar. Oh ya, saat ini saya dan teman saya sepenempatan, Zaeny, masih tinggal di mess.

taman depan mess

Rantau ini bisa dibilang daerah miskin pekerja wanita. Bila dihitung maka total pekerja wanitanya cukup 3 orang saja, termasuk saya. Maka mau tidak mau, saya harus menjadi cowok. Haha, bukan, maksudnya saya harus lebih tangguh dan survive di sini. Imbas dari kemiskinan tersebut, selepas dari asuhan mess,saya kudu tinggal sendirian di rumah pekerja yang notabene berkamar 3. SENDIRIAN, karena kedua pekerja wanita yang lain sudah berkeluarga. Fear factor.X factor.Extreme Challenge.Armageddon. =,=”

Di luar itu semua, saya sangat antusias! Petualangan seru mengunggu di depan mata. Banyak hal baru yang akan saya hadapi. Banyak tempat yang ingin saya sambangi; Medan, Sabang, Banda Aceh. Banyak wisata kuliner seru yang bisa dicoba.

Di mana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung, kata orang. Begitu pula di sini, di Aceh. Yang membuat saya makin menyadari, ternyata Indonesia bukan cuma Jawa. …and life is all about moving.

Sekian laporan saya dari Rantau, Aceh, wilayah paling barat Indonesia. Wait for another tales ya, Kawaan..

Labels: 0 comments | edit post

Other Side Of The World


Over the sea and far away
She's waiting like an iceberg
Waiting to change
But she's cold inside
She wants to be like the water

All the muscles tighten in her face
Buries her soul in one embrace
They're one and the same
Just like water


The fire fades away
Most of everyday
Is full of tired excuses
But it's too hard to say
I wish it were simple
But we give up easily
You're close enough to see that
You're the other side of the world to me

On comes the panic light
Holding on with fingers and feelings alike
But the time has come
To move along


Can you help me?
Can you let me go?
And can you still love me when you can't see me anymore?



by:KT Tunstall