I Don’t Give A Damn!


Mari berbicara sesuatu yang abstrak tentang politik

Dahulu, saya termasuk orang yang suka mengikuti perkembangan berita politik. Apapun itu. Tapi tidak untuk sekarang ini. Nampaknya saya mulai apatis dengan isu politik yang kini terlalu banyak didramatisasi. Menyebalkan. Saya lelah mendengar apapun tentang politik yang seharusnya, yang ideal bila kenyataannya saya selalu dipaksa untuk melihat politik yang membosankan dan didramatisasi. Jadi, sekarang apabila ada berita terkait isu politik saya tidak terlalu get involve, dalam artian tetap mengikuti tapi tidak memihak atau terlalu masuk dalam arus pemikiran yang terasa membosankan untuk diikuti tersebut. Politik negeri ini jauh dari kesan elegan,di mata saya. Tak lebih hanya sebuah debat kusir tanpa esensi.

Kalau dipikir2, memang dari awal seharusnya dipisahkan antara negarawan dengan politisi. Lebih baik negara ini mengenyahkan para politisi!Perbanyak negarawan dan teknokrat di pemerintahan agar yang menjadi fokus kinerja mereka adalah kemajuan bangsa berdasarkan ilmu dan filsafat, bukan hanya kepentingan siapa menguasai siapa.

Siapapun bisa jadi politisi, mulai dari rakyat jelata, artis hingga kyai. Atau kasarnya, orang yang tidak sekolah terlalu tinggi pun apabila dia punya banyak pendukung dan pandai bersilat lidah, lulus lah dia jadi politisi. Tapi tidak untuk menjadi seorang negarawan yang memang menerapkan ilmu bukan sekedar mengedepankan mulut dan kekuatan massa. Yah ini mungkin dampak definisi demokrasi di negeri ini. Berputar-putar pada kuantitas, bukan kualitas.

Untuk mewakili rakyat negeri ini tidak hanya bermodal niat tanpa ilmu yang mumpuni. Pemimpin itu selain niat juga harus dilengkapi dengan kemampuan berpikir strategis, teknis,solutif , dan tentu saja visioner.

Nampaknya orang-orang berilmu di negeri ini, entah itu negarawan atau golongan teknokrat memang harus berhati-hati agar tidak dipolitisi..


poto:google

Jogja Saja


Bila pikiran sedang jenuh, salah satu solusinya adalah jalan-jalan. Di kala teman-teman saya sudah menjelajah keliling Indonesia bahkan berceloteh bangga akan perjalanannya go abroad, saya masih di sini, di Jogja saja.

Memang saya ditakdirkan tidak memiliki kerabat yang tersebar di seluruh indonesia, hanya sebatas Lampung dan Jogja, tidak lebih. Kadang ingin rasanya menjadi backpacker, sekedar menjelajah daerah-daerah di Jawa. Tapi apa daya, mental mengembara saya belum terasah dengan baik. Terlalu banyak pertimbangan untuk hal-hal terburuk dan pastinya alasan finansial. Akan tetapi saya tidak begitu menyesali hal itu, karena toh segala sesuatu itu tentang prioritas dan proses. Siapa tahu kesempatan saya menjelajah memang tidak saat ini.

Nah, sekarang menjelajah dan menikmati kota sendiri sepertinya jadi hal yang menarik untuk dilakukan. Siapa yang tahu kapan kita akan pergi dan meninggalkan begitu banyak kenangan di kota yang kuanggap sepadan dengan Paris ini? Makanya, sekarang kuajak kamu menilik acara jalan-jalanku menjelajahi kota kebanggaan saya ini. Spot-spotnya mungkin sudah standar dan mungkin kamu juga pernah mengunjunginya. But at least, let’s stare mine and enjoy the ride people!=)

P.S: maaf kalau jatoh2nya terkesan narsis.hehe.unintended

Spot pertama: around the central city
Ini niy yang bikin saya suka foto2 dan jalan2 di tengah kota, karena area yang sering disebut titik nol ini memang tempat yang bagus untuk dieksplor dan telah menjadi ikon kota Jogja. O ya, beberapa bulan yang lalu, baru aja diadakan “Bianale 2010”. Itu looo…pameran seni rupa para seniman Jogja yang karya2nya pada dipajang di tempat2 strategis di kota Jogja. Ada di Taman Budaya, di perempatan-perempatan jalan, dan gak ketinggalan di titik nol juga. Seru deh!

bianale 2010




stasiun tugu


Taman pintar


Under the city light


Spot kedua, any heritage places
1. Tamansari




2. Kraton


3. Sumur gemuling



4. Vredeburg



5. Monument serangan umum 1 maret

6. Candi Prambanan


7. Kraton Ratu Boko





8. Pulau cemeti




Spot ketiga: dari pantai ke pantai
1. Parangendog
Kelebihan: pantai yang sebelahan langsung sama Parangkusumo ini punya kelebihan yaitu tempatnya yang lebih sepi,trus ada sensasi tebing2 yang keren buat latar foto2.



2. Parangtritis
Kelebihan: ini nih pantai yang paling merakyat alias paling banyak dikenal. Disarankan ke sana menjelang sunset karena lebih lengang dan pastinya bisa liat sunset



3. Glagah
Kelebihan: pantai yang satu ini sebenarnya punya potensi wisata yang besar, tapi sayang belum dikelola maksimal dan terkesan kurang promosi. Di sana lumayan banyak yang bisa dilihat dan ada yang unik, seperti adanya dermaga yang membuat kita berasa di pantai2 di Jepang* Ngek! dan adanya laguna yang bisa kita kelilingi pake perahu. O ya, sensasi sunset di sono lumayan asik juga lho..





4. Depok
Kelebihan: sebenarnya dari segi pemandangan, pantai ini nggak ada oke2nya alias standar saja. Tapi,yang bikin pengen ke sana adalah keberadaan warung2 yang jualan beraneka macam hidangan seafood. Tinggal pilih warung mana yang akan disinggahi, makan trus pulang. Hahaha. Eh iya, kalau beruntung, kita bisa melihat perahu nelayan yang baru dateng dari laut. perahu kayu dengan penyeimbang di kedua sisinya itu biasanya membawa berbagai macam hasil laut yang masih fresh dan bisa langsung ditawar trus dibeli lho..





Spot keempat, the other cool spots

Jembatan gantung Imogiri

Tepatnya di Imogiri, ada jembatan yang keren banget, namanya jembatan gantung. Jembatan berwarna kuning nge-jreng ini berada di tengah-tengah alam yang pemandangannya keren banget. Dikelilingi perbukitan terus di bawahnya ada sungai yang airnya jernih berwarna biru gradasi ijo gitu.Eksotik. FYI, di tempat ini pula, salah satu scene film “3 Doa 3 Cinta” yang dibintangi Nicholas Saputra dan Dian Satro diambil. Tepatnya pas adegan di Niko buat video sama Dian di atas jembatan.






Stasiun Patukan

Sebenarnya ini cuma stasiun kecil di dekat rumah saya. Jarang kereta yang berhenti di stasiun ini, tapi semua kereta yang akan ke jawa bagian barat pasti lewat sini. Menurutku, stasiun ini keren. Mungkin karena adanya renovasi abis2an beberapa tahun lalu, stasiun yang semula terkesan tak terawat ini berubah menjadi seperti baru, lengkap dengan empat jalur relnya. Benar-benar tempat yang recommended sebagai spot foto2 atau sekedar untuk jalan2 pagi. O ya, disarankan untuk datang pagi hari, jangan sore2, karena bakal ramai dengan orang tua yang membawa anak2 balitanya untuk liat kereta lewat sembari ndulang.






poto: day,rie,mas uyok

THE S.I.G.I.T


Get my cash get my carrier

You want my money dont get near dear

Bite the fingers no I dont care

This Is my sweet revenge

…If I could live In new york

If only I could live In new york

(live In new york- THE S.I.G.I.T)


Minggu,14 februari 2010, adalah hari yang sempurna untuk mengakhiri akhir pekan. Bukan karena ada perayaan valentine (f**klentine kalo katanya captain jack =p), melainkan karena saya sukses nonton band favorit saya, THE S.I.G.I.T. Ow yea..

Cuaca hari itu bagai batik mega mendung plus gerimis merata. Kayaknya langit gag rela orang2 pada pacaran ngrayain valentine yang gag jelas esensi itu =p. Bisa pula jadi pertanda bukan waktu yang tepat untuk menggila nonton konser. Tapi whateva, secara udah nungguin band rock n roll asal Bandung itu dari 2 minggu sebelumnya, hujan badai rela kulewati. *lebay

THE S.I.G.I.T dateng ke Jogja dalam rangka jadi band pamungkas di penutupan acara Exhibition Room 2010, sejenis acara pameran distro gitu. Sebenernya kalo nggak ada THE S.I.G.I.T, saya termasuk orang yang tak berminat dateng ke acara macem ini. Alasannya sederhana saja: bikin hedon. Udah gitu isinya teenagers n orang2 berpenampilan korban mode semua.males bgt. Tapi sekali lagi, demi THE S.I.G.I.T, saya bela2in dateng.

Entah sejak kapan saya nge-fans sama THE S.I.G.I.T, dan entah dari mana pula saya tahu band bernama yang kepanjangannya menghabiskan 2 baris ini. Seingat saya, dulu dari film, tapi entah film apa, kemudian disusul kegagalan nonton band ini di UPN beberapa tahun lalu. Efeknya luar biasa: penasaran menggila!

Setelah lama cuma bisa menikmati musiknya lewat mp3, akhirnya, baru 2009 saya bisa nonton band indie berkelas ini secara live. Tepatnya di even bertajuk ‘Jogjamu Jogjaku’ bulan Desember tahun lalu. Kesan yang menggambarkan kegokilan mereka: long live rock n roll!!Awesome!

THE S.I.G.I.T sendiri adalah singkatan dari "The Super Insurgent Group of Intemperance Talent". Band yang digawangi oleh Rektiviaton Yoewono (vokal & gitar), Aditya Bagja Mulyana (bas dan vokal),Farri Icksan Wibisana (gitar dan vokal), and Donar Armando Ekana (drums) ini dibentuk pada tahun 1997 semasa para personelnya masih duduk di bangku SMA. Nama THE S.I.G.I.T baru dipakai pada tahun 2002. sekarang mereka gag hanya terkenal di Indonesia, tapi juga di Australia bahkan bakalan ikut festival musik di US sonoh.Keren.

Anyway, Harus diakui, lebih seru liat mereka tampil live dibanding ndengerin musik mereka doank. Why is it? Just because their awesome performance. All out banget 4 cowok asal bandung ini kalo pas di panggung. Ada acara moshing lah, distorsi gitar lah,,,dan yang pasti ditunggu-tunggu pastinya si gitaris yang kayak kemasukan setan, maen biola pake gitar!keren banget. Saia tidak berlebihan.

Nggak bakalan nyesel deh ngeluarin duit 8rb buat beli tiket, trus berhujan-hujan sore2 buat liat mereka.

THE S.I.G.I.T is my top fave band in Indonesia for now. Ngalahin Nidji deh! Band atau penyanyi yang lain? Saya rasa belom ada yang sebagus 2 band ini. Hehe.

Jadi nggak sabar ngeliat their next performance…mau tahu jadwal manggung mereka dan segala sesuatu tentang THE S.I.G.I.T? Just visit their myspace guys!

That’s all folks for today…Salam rock n roll everybody!=D


poto: pribadi n myspace

Go digital,Go disco,Rocks the dance floor!


Apakah kamu termasuk orang yang sedang familiar dengan lagu-lagu dengan musik digital tekno dance?Baik, kalau begitu kita berada di jalan yang sama. Apabila belum menangkap maksud saya, simpelnya seperti ini: pernah dengar musik macam Owl City,Metro Station,Cashcash, Forever The Sickest Kids, A Love Like Pi, Eleventy Seven? Atau di Indonesia yang terkenal seperti Goodnight Electric,The Upstairs, Pee Wee Gaskins, Discomojoyo atau SKJ 94?Ya, musik macam itu yang saya maksud.


owl city

cash cash

Rupanya musik macam itu sedang jadi tren sekarang ini. Apapun aliran musik yang menjadi basis band-band itu, entah rock,pop, dance, atau fushion, mereka memiliki benang merah, yaitu sentuhan digital. Benar-benar makin canggih musik sekarang ini. Lagu berirama cepat, ada sentuhan tulat tulit dari perangkat digital dan beat yang tidak biasa membuat suasana hati jadi bergairah. Let’s jump and dance everybody!

Meskipun sedang tren di kalangan anak mudanya, tapi ternyata musik macam ini belum begitu mengena di ranah industri musik major di Indonesia. Lagu-lagu yang populer di media massa masih di sekitaran pop melayu atau pop-rock. Saya sendiri, pertama kali terkena demam music digital ini dari kegemaran saya live streaming music terbaru di Myspace dan dengar dari radio sesekali. Biasanya musik macam ini diusung oleh band-band dengan nama yang aneh, yang beberapa sudah saya sebutkan tadi. Band-band ini kebanyakan masih indie dan menjadikan Myspace sebagai media menggalang fans atau mungkin juga untuk menarik perusahaan rekaman major. Tak sedikit band-band Myspace jadi major dan terkenal karena sering di streaming lagu-lagunya , seperti halnya Youtube, yang mengorbitkan orang-orang macam Justin Bieber atau Moymoy Palaboy.

Tak ayal lagi, rupanya music digital dance elektronik sedang mewabah di kalangan band-band teenagers, at least, di barat sono. Mau tidak mau,seperti kesetrum, teenagers dalam negeri yang menjadikan musik barat sebagai tempat kiblatnya tak kuasa ikut arusnya juga. Pokoknya tren musik anak muda sini and sono berhubungan positif deh! (Untuk hal ini mungkin perlu penelitian lebih lanjut =P)

Anyway, menurutku ini adalah bagian dari kebangkitan musik dance dan disco. Namanya juga tren, musik macam ini juga merupakan pengulangan saja. Ini adalah pengulangan era keemasan disco dengan pengembangan di segi teknologi tentu saja. Dengan sampul lebih modern, musik ini akan mendobrak pakem musik yang selama ini mendominasi. Mungkin ini merupakan ekspresi untuk tahun 2010 yang optimis dan ceria.Who knows?

SUPER.


Semua peristiwa dalam hidup manusia pasti ada keterkaitan, jawaban-jawaban, dan penyelesaiannya.

Seperti kata Andrea Hirata, bahwa hidup itu hakekatnya adalah mozaik-mozaik yang masih terpencar, maka temukanlah potong demi potong mozaik hidupmu dan satukanlah. Yea, I’m sure about that. Semua adalah rangkaian proses. Tegang dan cemas akan sesuatu hal, akan terjawab dan terselesaikan sumber kecemasan itu pada akhirnya. That’s why I believe in tomorrow. Tidak perlu takut menghadapi hari esok. Yaaa…walau terkadang cemas dan nervous, tapi just relax and take it easy. Itu karena pada dasarnya manusia adalah manusia pembelajar. Ya kan? Jadi, “aku siy chill aja…” kata Cinta Laura. =)

Saya selalu merasa dikelilingi oleh orang-orang hebat; hebat di bidang akademis, hebat intelektual, hebat skill, hebat pengalaman, maupun hebat kepribadian. Sometimes i feel to be nobody. Tidak ada apa-apanya. Tidak ada prestasi saat ini, yang bisa saya banggakan. Tapi apa saya memang nobody? Saya rasa tidak!saya yakin, saya termasuk orang-orang hebat terpilih dan berpotensi.

Sekarang, masalahnya adalah motivasi. Ingat, di atas langit masih ada langit. Orang-orang hebat itu mungkin lebih hebat dari diriku. Itu adalah karunia Tuhan pada mereka. Yang terpenting , be the best you can be. Tak perlu muluk-muluk, cukup maksimalkan saja potensi dan eksistensi yang ada. Kita punya kelebihan untuk mengolah ladang tertentu, maka carilah lahan itu dan maksimalkan panennya.

Don’t ever think that you are a loser, coz you’re not. Cari caramu sendiri untuk melakukan dan menyelesaikan sesuatu. I’m sure you can make it through. Rock on!



poto:google

This is war

Let me write this: perdamaian abadi di atas muka bumi ini hanya utopia. Perdamaian itu cuma sementara. Hmm..mungkin bila ini ditulis oleh orang kenamaan,akan menjadi kontroversi, namun karena saya cuma a face in a crowd, maka saya sedikit santai menuliskannya.

Hal ini terlintas begitu saja di dalam benak saya, saat melihat liputan tentang jerusalem di televisi kemudian dilanjutkan nonton film kingdom of heaven tempo hari. Betapa hanya karena alasan agama, politik, hegemoni, dan sejenisnya, sekelompok manusia bisa saling bunuh dengan sesamanya. Perang urat syaraf tidak pernah berhenti terjadi antara dunia yang disebut pertama, kedua, atau ketiga itu. Padahal mana yang disebut pertama, kedua, dan ketiga di bumi yang katanya telah menyepakati persamaan derajat ini tidak ada definisi dengan jelas *terkait mengapa Indonesia selalu disebut negara dunia ketiga*

Yang terbaru ini tentu soal konferensi perubahan iklim di kopenhagen belum lama ini. Bayangkan saja, dalam konferensi yang dihadiri para petinggi negara ini, yang seharusnya terfokus pada bagaimana memberi solusi bersama tentang nasib bumi ini ke depan, dalam perundingannya, masih saja terhambat oleh keegoisan kepentingan masing2 negara. Ada yang menyoal tentang paham, entah itu komunisme atau liberal, bahkan ada yang menyoal kelangsungan bisnis dan industri mereka. Saya jadi tak habis pikir, bila bumi ini kritis, apa guna keegoisan mereka itu? Apakah bisnis itu akan dibawa mati? Apa batas negara menjadi penting lagi? What a human!


Menurut hemat saya, perdamaian akan tercipta bila keadilan di muka bumi ini benar-benar ditegakkan. Istilahnya pram,”Deposuit Potentes de Sede et Exaltavet Humiles”, dia rendahkan mereka yang berkuasa dan naikkan mereka yang terhina. Akan tetapi, bila melihat kenyataan, sepertinya adil itu cuma ada di pangkuan Tuhan. Negara-negara besar seperti US dan sekutunya merasa adil dengan politik dualisme yang mereka anut. Politik dualisme artinya, dia mendukung perdamaian dunia, tapi di lain pihak dia juga yang menciptakan ketidakdamaian itu sendiri. Aksi terornya melalui kekuatan militer dan dukungan untuk ekspansi israel sungguh kontradiktif dengan usahanya membangun persahabatan dengan negara ketiga yang memberinya keuntungan besar. Ironis.

Akan sampai kapan ini semua?Hmmm.. Saya jadi teringat perbincangan saya dengan seorang teman via YM. Dia adalah seorang anggota US Army…“War is human nature,” kira-kira begitu katanya. Menurutnya, perang tidak akan pernah berhenti. Ini dapat dilihat, selama ini, dunia belum pernah merasakan 100 tahun penuh dalam kedamaian tanpa adanya peperangan. Ya itu tadi, karena perang adalah naluri manusia. Terus terang, apa yang dikatakannya itu benar-benar memutarbalikkan konsep perang dibenakku 180 derajat!

Seketika itu, saya mulai berpikir ulang. Betapa pemahamanku selama ini amat dangkal tentang hal itu. Hanya sebatas dimana rasa kemanusiaan tertindas, di sana aku berpihak. Tidak pernah saya ambil pusing tentang hal selain itu. Benar-benar mengerikan apa yang ada di dalam pikiran manusia. Tak heran, kadang saat kita merasa telah mengenal sesorang, sebenarnya kita tak tahu secara pasti apa yang sebenarnya ia pikirkan.

Kembali ke teman chatting-ku tadi . Dia adalah anggota US Army. Dia bukan tentara di garda depan seperti di film Black Hawk Down atau Saving Private Ryan, melainkan staf US Army di bidang IT. Entah apa yang dilakukannya. Tapi, muncul pertanyaan dalam benakku yang paling mendasar tentang dirinya: Mengapa dia sudi menjadi seorang army? Melihat kenyataan, beberapa tahun belakangan ini, banyak tentara US yang mati bunuh diri, gila, atau cacat tubuh seumur hidup karena dikirim perang ke Timur Tengah. Siapa yang telah mencuci otakknya? Betapa konsep perang amat rasional baginya. Seakan perang adalah hal yang bisa diterima dengan mudah!

Bagaimanapun, bagiku, perang adalah hal terkutuk dam tidak bisa diterima. Persetan war is a human nature! Terutama perang dengan senjata. Perang hanyalah untuk orang yang terbelakang dalam berpikir dan bagi orang yang tidak tahu cara menghargai kemanusiaan dan hukum. Orang yang berpikir sehat tentu menjadikan perang bersenjata dalam pilihan paling akhir bahkan tidak akan jadi pertimbangan. Bila persoalan masih bisa dibicarakan dan diselesaikan dengan dialog damai, mengapa senjata yang berbicara?

Menurut hemat saya, mengapa perang selalu terjadi adalah karena perang itu sndiri. Perang hanya akan melahirkan perang yang selanjutnya. Perang hanya buah dari keserakahan manusia. Sisi paling purba dari manusia, warisan jaman primitif. Perang hanya akan menciptakan dan diciptakan oleh dendam karena perang-perang sebelumnya.

Ah entahlah, bila membicarakan suatu hal, banyak kemungkinan dan sudut pandangnya. Bila sudah seperti ini, pasti akan menjadi membingungkan dan saat itulah kita harus meneguhkan pendirian dan bersikap. Apa mungkin pikiran macam ini juga yang dijadikan landasan orang-orang itu untuk akhirnya memutuskan untuk berperang? Atas dasar membela keteguhan pendirian dan pernyataan sikap mereka?

Benar juga kata pram, apa yang terjadi di kolong langit adalah urusan orang-orang yang berpikir. Oleh karena itu, kita butuh dialog dan diskusi, apa sebenarnya jalan terbaik untuk dunia dan permasalahannya yang makin pelik ini. Ya, kita adalah manusia yang berpikir sehat! Maka kita tidak bisa lepas tangan dari urusan yang terjadi di kolong langit ini.



poto: google