Kuala Langsa.


Dan tiba-tiba saya ingin melihat pantai,laut,dan sejenisnya. Serta merta, ujug-ujug kalau kata bahasa ibu,saya pun memutuskan untuk merealisasikannya.As Soon As Possible. Untung di sini saya memiliki partner in crime spesialis jalan-jalan dan makan-makan, namanya Kak Nura. Maka pergilah kami naik Honda ke Kuala Langsa.

Kuala Langsa adalah pelabuhan kecil di pinggiran kota Langsa. Dari Rantau, perjalanan ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Pelabuhan ini setiap harinya menjadi tempat berlabuh dan permulaan berlayar kapal-kapal nelayan atau kapal penumpang yang akan pergi ke pulau seberang. Konon, di seberang sana, di balik pulau, kita sudah sampai ke negeri jiran.

tenang, laut sedang tenang
Di hari libur biasanya tempat ini ramai. Mungkin karena kami datang di hari Sabtu yang cerah, tempat ini sepi saja.

Pemandangan yang menyejukkan mata dan melunakkan hati. Hutan bakau berada di kiri kanan jalan menuju pelabuhan.  Lebat dan menjadi lahan bisnis bagi penjaja kuliner. Sensasi makan di warung alam pohon bakau ini luar biasa. Antara kedamaian karena ada di tengah-tengah alam dan gusar karena makan ditonton monyet liar si penghuni hutan yang apabila kita lengah sedikit saja, jajanan akan lepas dari  genggaman. Walhasil, kita harus makan bersenjatakan tongkat penghalau.

just like heavenly vacation


bakau
Makin lengkap, jalan-jalan kali ini ditutup dengan mencicipi mie aceh di warung pinggir sungai. Kata Kak Nura, warung ini recommended, tapi entah kenapa, saya sudah bosan dengan mie aceh dan kepitingnya. Mungkin karena terlalu sering.  Akhirnya saya hanya menjadi penonton setia, sambil menikmati pemandangan alam yang melena mata.

from warung mie aceh to the sea

perahu parkir

 Demikian cerita jalan-jalan saya ke Kuala Langsa. Have a nice day, everyone! =)


















 photo: punya sendiri




Labels: , edit post
1 Response
  1. senapati Says:

    Trims sudah promosi tentang kuala langsa..suatu kebanggaan bg kami warga langsa jika ada tamu (dari jogja)mempromosikan tentang langsa pada dunia..respect buatmu..

    sayang nya, sang guide kurang lengkap memberikan referensi thdp kuliner serta tempat alternetif lainnya..karena jika kita menyusuri kawasan bakau dengan menggunakan perahu/boat plus memancing, maka anda akan memperoleh sensasi lainnya yang lebih menantang dan memanjakan..hasil pancing dapat langsung diolah dan diproses diatas boat (dibakar/digoreng) ditemani nasihangat dan sambal kecap..

    dan jangan lupa masih ada hutan kota sebagai alternatif wisata langsa, hutan yang berada ditengah kota langsa, dengan luas 9,6 ha. terdiri dari berbagai jenis tanaman seperti damar, meranti, merbau serta jenis tanaman keras lainnya dengan diameter sd 50 cm dan tinggi 20-30 meter jika beruntung datang pada bulan agustus, maka kita akan menemukan jenis bunga bangkai di hutan kota tersebut..salam


Posting Komentar